Para demonstran di Kairo bentrok dengan polisi,
melemparkan bom molotov dan batu dalam kemarahan menentang perampasan
kekuasaan politik oleh presiden Morsi, Selasa (27/11).
Para
pengunjuk rasa bertahan dengan tendanya di lapangan Tahrir, Kairo
sebagai bagian dari protes yang menyuarakan tuntutan dihapuskannya
wewenang absolut Presiden Morsi (27/11).
Para demonstran di Lapangan Tahrir Kairo berdemonstrasi menentang
Presiden Mesir Mohammed Morsi, beberapa jam setelah presiden itu
mengatakan kepada para hakim agung negara itu bahwa unsur-unsur dekrit
barunya yang memberi dirinya kekuasaan dan wewenang lebih besar harus
tetap berlaku.
Sebelumnya hari Selasa, para demonstran bentrok dengan polisi, dan melemparkan bom molotov dan batu dalam kemarahan menentang perampasan kekuasaan politik oleh presiden.
Morsi berjanji Senin, kepada Dewan Kehakiman Agung bahwa ia akan membatasi sejumlah wewenang baru yang diklaimnya sendiri untuk masalah-masalah yang menyangkut kedaulatan. Tetapi tidak ada definisi mengenai “masalah-masalah kedaulatan” dimana Presiden Morsi akan punya wewenang mutlak.
Sebelumnya hari Selasa, para demonstran bentrok dengan polisi, dan melemparkan bom molotov dan batu dalam kemarahan menentang perampasan kekuasaan politik oleh presiden.
Morsi berjanji Senin, kepada Dewan Kehakiman Agung bahwa ia akan membatasi sejumlah wewenang baru yang diklaimnya sendiri untuk masalah-masalah yang menyangkut kedaulatan. Tetapi tidak ada definisi mengenai “masalah-masalah kedaulatan” dimana Presiden Morsi akan punya wewenang mutlak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar